Rabu, 26 Mei 2021

Terjemahan Kitab Ad-Dasuki 'Ala Ummil Barahin - Makna Pesantren Lengkap | Halaman 2 - 19 [Kangsantri27]

Kitab Ad-Dasuki


Terjemahan Kitab Ad-Dasuki 'Ala Ummil Barahin - Makna Pesantren Lengkap | Halaman 2 - 19

Berkatalah Syekh al Faqih al Wali ash Shalih Abu Abdillah Muhammad bin Yusuf as Sanusi al Hasani rahimahullahu ta'ala dan semoga Allah memberi manfaat kepada kita dengannya (Sheikh) dan dengan ilmu ilmunya (Syekh).


Segala puji milik Allah yang maha luas kedermawanan dan pemberian, yang menjadi saksi dengan wajib wujud-Nya (Allah) oleh keesaan-Nya (Allah) dan yang menjadi saksi dengan besar keagungannya (Allah) oleh wajib butuh segala makhluk kepada-Nya (Allah) di bumi dan di langit.


Allah maha perkasa, yang perkasa di kerajaan Nya (Allah) daripada bahwa ada sekutu bagi-Nya (Allah) dalam mengatur apapun maka maha tinggi lah Allah jalla wa 'azza daripada sekutu-sekutu.


Yang maha penyayang lagi maha pengasih yang merata lah segala nikmat-Nya (Allah) akan semua alam maka tiada terlepas bagi makhluk daripada demikian nikmat.


Yang maha luas lagi maha mulia yang maha sendiri dengan menciptakan, maka tidak akan mampu untuk mensyukuri nikmat-nikmatNya (Allah) kecuali dengan kenikmatan (yaitu) daripada nikmat-Nya (Allah) yang banyak.


Allah yang maha kaya lagi yang maha suci maka tidak bisa mencapai kepada sesuatu daripada anugrah-Nya (Allah) kecuali dengan murni anugrah-Nya (Allah), maha tinggi lah tuhan kita dan maha agung daripada segala tujuan dan daripada segala penolong dan segala wakil dan asisten asisten.


Kami puji akan Allah, maha suci nya Allah di atas segala nikmat yang tidak terhitung dan kami puji bagi-Nya (Allah) jalla wa 'azza daripada se agung-agung nikmat.


Kami bersyukur kepada Allah tabaraka wa ta'ala yang maha pengasih lagi maha penyayang, dengan karunia-Nya (Allah) melapangkankan orang-orang yang terkunci hati, lidah dan anggota anggota tubuh dengan sesuatu yang di kehendaki (yaitu) daripada pujian yang indah.


Dan kami bersaksi akan bahwa tiada tuhan kecuali allah sendiri-Nya (Allah) yang tiada sekutu bagi-Nya, akan sebagai saksi yang muncul dari pada murni keyakinan, maka dengan berkat anugerah allah ta'ala tidak akan datang berbagai macam keraguan dan kebimbangan pada tempatnya (hati).


Dan kami bersaksi bahwa sungguh sayyidina wa maulana Muhammad itu hamba dan utusan-Nya (Allah) akan sebagai saksi yang kami simpan dengan anugerah Allah ta'ala dan keindahan pertolongan-Nya (Allah), karena sesuatu yang dapat memecahkan raga dan menghancurkan hati (yaitu) daripada haru-hara kematian dan kubur dan karena sesuatu yang akan menyusul di hari kebangkitan dan pembalasan (yaitu) daripada segala kesusahan.


Dengan anugerah Allah Ta'ala kami peroleh dengannya (saksi) beserta ayah dan ibu dan anak keturunan dan saudara dan kekasih pada setinggi-tinggi surga firdaus berpenghabisan tinggi.


Dan rahmat dan sejahtera di atas Sayyidina wa Maulana Muhammad yang menjadi penerang makhluk dan semulia-mulia makhluk dan yang menjadi pengantin kerajaan pemilik berbagai keistimewaan yang bersih daripada hitungan dan ringkasan (yang tidak terhitung).


Dan pemilik derajat yang terpuji dan telaga yang didatangi dan wasilah yang agung di dunia dan akhirat dan tempat berlindung semua makhluk dan kepadanya (nabi) mereka (makhluk) menghadap pada suatu hari yang haru hara terus bertambah dan masanya (haru-hara) terus berlangsung sehingga tokoh-tokoh para Rasul dan Nabi berlepas diri dari syafaat dan menganggap penting dengan diri mereka itu (makhluk).


Maka semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan bagi rasul yang seluruh kebaikan dan kebanggaan menyerahkan kunci-kuncinya (kebaikan dan kebanggaan) kepadanya (Rasul) maka ia (Rasul) tinggi di atas Setinggi-tinggi kedudukannya (kebaikan dan kebanggaan) dengan sekira kira tiada harapan bagi makhluk secara umum pada memperoleh demikian martabat yang tinggi.


Dan semoga Allah meridhai para keluarga Nabi dan sahabat 𝑵abi, yang sesudah hilang matahari kenabian para sahabat muncul laksana bintang di langit yang tinggi untuk memberi bimbingan dan petunjuk, dan semoga Allah meridhai para tabiin dan tabi' tabiin dengan kebaikan hingga hari pemutusan dan penghukuman.


Dan sesudah (Basmalah Hamdalah Shalah dan Salam), maka hal terpenting yang harus dilakukan oleh orang berakal lagi yang cerdas di zaman yang penuh kesulitan adalah bahwa mengejar pada hal yang dapat terlepas jiwa nya (orang berakal) daripada Keabadian dalam neraka.


Dan tidak adalah demikian (terlepas jiwa) kecuali dengan memperkokoh aqidah-aqidah tauhid (berdasarkan) diatas cara yang telah ditetapkan oleh para imam-imam ahlussunnah yang ahli ilmu lagi yang terpilih.


Dan jarang sekali orang yang mempunyai keyakinan demikian (akidah tauhid) di zaman yang penuh kesulitan ini yang padanya (zaman) Mengalirlah samudra kejahilan dan tersebarlah kebatilan secara luas.


Dan (samudra kejahilan) melempar manusia di setiap pulau di bumi dengan ombak-ombak pengingkaran kebenaran dan kebencian ahlinya (hak) dan menghiasi kebatilan dengan ucapan batil lagi yang menipu.


Dan sungguh beruntung di zaman ini orang yang diberi Taufik untuk mentahqiq aqidah-aqidah imannya (seseorang) kemudian setelah demikian (diberi Taufik), diberi pengetahuan atas sesuatu yang ia (seseorang) sangat perlu kepadanya (yaitu) daripada furu'-furu' agamanya secara lahir dan batinnya sehingga hatinya bahagia dengan cahaya Kebenaran dan bercahaya sempurna.


Kemudian ia (seseorang) uzlah dari makhluk secara menyeluruh lagi yang memutus kejelekannya daripada mereka (makhluk) hingga bahwa ia berpindah mendekati dengan kematian daripada kerusakan dunia ini.


Maka Allah membahagiakannya (seseorang) akan sebagai kebahagiaan baginya dengan sesuatu yang ia lihat sesudah kematian (yaitu) daripada kenikmatan dan kesenangan yang tidak terbatas dan tidak masuk dibawah timbangan pemikiran.


Sungguh iya (seseorang) telah sabar sebentar maka iya akan mendapat keuntungan yang banyak maka maha suci Allah yang telah mengkhususkan orang yang dikehendaki Nya (Allah) dengan anugrah Nya daripada hamba-hamba Nya dan yang telah mendekatkan orang yang dikehendaki Nya Dan telah menjauhkan orang yang dikehendaki Nya dengan murni pilihan.


Dan sungguh maha suci Allah dengan anugrah Nya (Allah) dan keagungan kedermawanan Nya di zaman yang banyak keburukan ini, yang telah memberi Ilham sesuatu yang tidak sanggup kami mensyukurinya (yaitu) daripada mengetahui aqidah-aqidah iman.


Dan Allah Jalla wa 'Azza yang telah menempatkan (pengetahuan aqidah iman) direlung hati dengan sesuatu yang kami butuh kepada-nya (yaitu) daripada dalil yang qath'i.


Dan maha suci Allah dengan murni anugerah dan kebaikan Nya (Allah) telah mengajarkan hal-hal juz'iyah yang pada masa ini sedikit sekali orang yang mengetahuinya (hal juz'iyah) dan sedikit sekali orang yang memberitahukan diatasnya (hal juz'iyah) secara khusus (yaitu) daripada imam-imam A'yan (yaitu imam yang mengambil iktibar pada ilmu).


Dan maha suci Allah dengan murni kedermawanan Nya (Allah) telah memberi petunjuk untuk mentahqiq beberapa urusan yang sungguh diuji dengan kesalahan padanya (urusan) akan seseorang yang tidak disangka demikian (kesalahan) dengannya (seseorang) yaitu daripada orang-orang yang dikenal dengan banyak menghafal ilmu dan kokoh.


Ya Allah sebagaimana engkau telah memberi nikmat maka tambahkanlah bagi kami ya zal Jalali Wal Ikram sebagian daripada Anugrah Mu dan sempurnakanlah demikian (Anugerah) bagi kami dengan Husnul Khatimah dan masuk surga sesudah kematian bersama kekasih di tempat kesentosaan.


Dan Jangan jadikan kami ya arhamarrahimin sebagian daripada orang-orang yang tertipu dengan nikmat mu, wahai Dzat pemilik anugerah dan kenikmatan.


Maka dengan kemuliaan keagungan Mu dan keluhuran zat Mu kemudian dengan rahmat-Mu untuk di hidayahkan kepada kami yaitu Sayyiduna wa Maulana Muhammad kami berlindung dengan Engkau daripada pencabutan nikmat setelah diberikan dan dari pada kemurkaan Mu yang tidak mampu ditanggung dan daripada bahwa Engkau pertemukan kami dengan orang-orang yang merugi dan terhalang nikmat.


Dan sebagian dari pada sejumlah nikmat Allah yang agung dan karunia-Nya (Allah) yang meliputi lagi yang agung adalah bahwa Allah yang Maha Suci memberikan taufik kepada kami dengan anugerah-Nya (Allah) di zaman yang banyak kebodohan ini untuk mengarang kitab berjudul "Aqidah" yang memiliki bentuk yang kecil lagi mengandung banyak ilmu yang mencakupi di atas seluruh aqidah-aqidah tauhid.


Kemudian menguatkannya (aqidah) dengan dalil-dalil yang qath'i yang mudah dipahami bagi setiap orang yang mempunyai pemahaman yang benar.


Kemudian kami akhiri akannya (kitab) dengan sesuatu yang belum kami melihat ada seorang pun selain kami dari pada ulama-ulama terdahulu dan daripada ulama-ulama mutaakhir yang menganggap bagus dengan sesuatu tersebut.


Dan sesuatu tersebut yaitu bahwa kami menjelaskan dua kalimat syahadat yang tidak terkaya bagi mukallaf daripada mengenalnya (kalimat syahadah) dan kepada manis tempat datangnya (kalimat sahadat) yang bersangatan haus daripada orang-orang yang haus.


Karena dengannya (kalimat syahadah) di ketukkan akan pintu-pintu anugerah Allah ta'ala dan masuk ke golongan orang-orang yang bertakwa beserta para nabi dan para shiddiqin dan para syuhada dan orang orang yang shalih.


Dan dengan mengkokohkan pengetahuan tentangnya (kalimat syahadah) yang selamatlah seorang hamba daripada penyakit-penyakit kekekalan dalam kemurkaan Allah dan naik ia (hamba) dengan anugerah Allah ta'ala kepada setinggi-tinggi surga 'Illiyyin.


Maka kami sebutkan maknanya (kalimat syahadah) pada pertama-tama Kemudian kami Jelaskan cara masuk sekalian aqidah-aqidah iman dalamnya (kalimat syahadah) dengan sekira-kira bahagialah hati orang-orang yang bertakwa saat demikian (masuk) dengan menyebutkannya (kalimat syahadah).


Dan terbentang di atas batin-batin dan zahir-zahir mereka itu oleh sesuatu yang terlipat (yaitu) daripada kebaikan-kebaikannya (kalimat syahadat) maka jadilah mereka berjalan bangga di tengah-tengah mengenal maknanya (kalimat syahadat) diantara kebun-kebun surga (mereka berjalan secara) berbolak-balik.


Maka wahai para perindu untuk masuk ke golongan wali-wali Allah ta'ala ambillah kitab "Aqidah" yang tidak berpaling darinya (kitab) sesudah menelaah di atasnya (kitab) dan membutuhkan kepada sesuatu yang ada di dalamnya (kitab) kecuali oleh orang-orang yang termasuk daripada golongan orang-orang yang terhalang.


Karena tiada bandingan baginya (kitab) pada sesuatu yang aku ketahui dan dia nya (kitab) dengan anugerah Allah ta'ala, melebihi dengan Kebagusan-kebagusannya (kitab) diatas kitab-kitab lain yang besar.


Maka yakinlah wahai orang yang menjaganya (kitab), jika engkau memahaminya, dengan memperoleh harapan memahami aqidah secara benar.


Dan bersyukurlah kepada Allah ta'ala sebab ia telah memberi anugerah di atas kamu dengan nikmat yang agung, yang banyak daripada makhluk terpalingkan daripadanya (nikmat) maka kembali mereka (makhluk) dalam pokok-pokok aqidah mereka dengan musibah yang besar.


Dan ikhlaskanlah untukku dari doamu, sebab Allah telah mengeluarkannya dari hatiku dan telah menggerakkannya dengan darah dan lisanku, Allah yang Maha Esa dengan menciptakan segala makhluk dan yang maha mengetahui dengan semua kesamaran hati.


Dan ingatlah, aku menyuguhkan kepadamu pada kali yang kedua dengan pertolongan Allah ta'ala, dengan penjelasan yang ringkas terhadap (kitab Aqidah) yang menyempurnakan maksud bagi anda daripadanya (kitab Akidah).


Dan insya Allah ta'ala, Allah akan membukakan penutup bagi engkau daripada sesuatu yang samar-samar daripada makna yang lurus.


Maka insya Allah, engkau memperoleh dengan kebahagiaan yang diharapkan dan keselamatan yang diidam-idamkan.


Dan jadilah engkau, kau petik dengannya (kitab aqidah) Jika Allah memberikan Taufik kepadamu, akan kehasilan-kehasilan Iman sehingga bahwa sampai datang kematian denganmu.


Dan inilah saat memasuki dalam penjelasan yang penuh berkah, dengan anugerah Allah ta'ala yang maha pemurah dan maha pemberi, kami memohon kepada Allah Subhanahu wa ta'ala agar Allah menolongku diatasnya (penjelasan) dan memberikan taufiq kepadaku padanya (penjelasan) akan hakikat kebenaran.


Dengan kemegahan Sayyidina wa Maulana Muhammad SAW dan diatas keluarganya (Muhammad) dan orang-orang yang dibangsakan kepadanya dan dengan Mencintainya (orang/sahabat), dapat memperoleh kemuliaan yang sangat besar (yaitu) daripada junjungan-junjungan kita para sahabat.



{Ikhtishar(ص)}

Segala puji itu bagi Allah dan shalawat dan salam semoga terlimpah diatas Rasulullah.


{Syarah(ش)}

Al-hamdu adalah memuji dengan kalam di atas yang dipuji dengan keindahan sifatnya, baik sifat tersebut dari sisi berbuat baik ataupun dari sisi kesempurnaan yang dikhususkan dengan yang dipuji seperti ilmu dan keberaniannya, misalnya.


Dan hanyasanya kami katakan: "memuji dengan kalam" sebagai ganti daripada ucapan mereka: "memuji dengan lisan" agar batasan itu mencakup pujian yang qadim dan pujian yang Hadits.


Dan Asy-syukr adalah memuji dengan lisan atau selainnya (lisan) yaitu daripada hati dan ketinggalan anggota tubuh kepada yang memberi nikmat dengan sebab nikmat yang telah diberikannya kepada orang yang bersyukur.


Maka diantara Asy-syukr dan diantara Al-hamdu itu umum dan khusus dari suatu sisi, yakni bahwa sungguh Al-hamdu itu lebih umum daripada Asy-syukr dengan mempertimbangkan muta'alliq (yang berkaitan dengannya), karena Al-hamdu berkaitan dengan kesempurnaan baik berupa perubahan baik atau selainnya (berbuat baik) dan Asy-syukr itu tidak berkaitan kecuali dengan berbuat baik.


Dan Asy-syukr itu lebih umum daripada Al-hamdi dengan mempertimbangkan tempat, karena Asy-syukr itu dengan lisan dan dengan hati dan dengan seluruh anggota tubuh. 

berkatalah penyair: "kenikmatan yang kalian berikan kepadaku itu menguntungkan mu pada tiga hal, yaitu syukur dengan tanganku dan dengan lisanku dan hati yang tersimpan.

Dan hamdu itu tidak ada kecuali dengan lisan.


Dan shalawat daripada Allah semoga terlimpah bagi Rasulullah SAW sebagai tambahan kemuliaan dan pemberian nikmat, dan Salamnya (Allah) semoga terlimpah baginya (Muhammad) sebagai tambahan keselamatan baginya (Muhammad) dan penghormatan yang baik dan pengagungan.

Sabtu, 19 September 2020

Kata Kata Peribahasa Arab Beserta Artinya - Tentang Sahabat Dan Cinta Islami | Sebagai Penyemangat Jiwa [KANGSANTRI27]

Kata Peribahasa Arab

Kata Kata Peribahasa Arab Beserta Artinya - Tentang Sahabat Dan Cinta Islami | Sebagai Penyemangat Jiwa

KATA KATA TENTANG SAHABAT

  • اَلصَّدَاقَۃُ لَيْسَتْ بِطُوْلِ السِّنِيْنَ بَلْ بِصِدْقِ الْمَوَاقِفِ
"Persahabatan bukan tentang lamanya sebuah jalinan, tetapi tentang benarnya suatu sikap."

  • اَلصَّدَاقَۃُ لَا تَزِنُ بِمِزَانٍ وَلَا تَقْدِرُ بِاَثْمَانٍ
"Persahabatan tidak dapat ditimbang dengan timbangan dan tidak ternilai harganya."

  • اَلصَّدِيْقُ الْحَقِيْقِيُّ هُوَ اللَّذِي يُحِبُّكَ فِي اﷲِ دُوْنَ مَصْلَحَۃٍ مَادِيَّۃٍ اَوْ مَعْنَوِيَّۃٍ
"Sahabat sejati ialah sahabat yang mencintaimu karna Allah tanpa memperdulikan masalah materi dan imateri."

  • اَلصَّدَاقَۃُ الْحَقِيْقَۃُ هِيَ اللَّتِي يَشْتَرِكُ فِيْهَا الْعَقْلُ وَالْقَلْبُ وَالضَّمِيْرُ
"Persahabatan sejati ialah satunya akal, hati dan pikiran."

  • اَلصَّدَاقَۃُ عَلَاقَۃٌ رَاقِيَّۃٌ جِدَّا فَقَطْ تَحْتَاجُ اِلَي اُنَاسٍ يَعْرِفُوْنَ مَعْنَی الْوَفَاء
"Persahabatan mempunyai hubungan yang amat luhur, ia hanya butuh manusia-manusia yang paham apa arti kesetiaan."

  • اَلصَّدَاقَۃُ لَا تَغِيْبُ مِثْلَمَا تَغِيْبُ الشَّمْشُ
"Persahabatan tidak menghilang seperti menghilangnya matahari."

  • صَدِيْقُكَ مَنْ اَبْكَاكَ لَا مَنْ اَضْحَكَكَ
"Temanmu ialah orang yang menangiskanmu (membuatmu menangis) bukan orang yang membuatmu tertawa."

  • عَدُوٌّ عَاقِلٌ خَيْرٌ مِنْ صَدِيْقٍ جَاهِلٌ
"Musuh yang cerdas lebih baik dari kawan yang bodoh."


  • مَنْ طَلَبَ اَخًا بِلاَ عَيْبٍ بَقِيَ بِلَا اَخٍ
"Barang siapa yang mencari teman yang tidak memiliki aib maka dia akan hidup tanpa teman."

  • مَوَدَّۃُ الصَّدِيْقِ تَظْهَرُ وَقْتَ الضَّيْقِ
"Kecintaan seorang sahabat itu akan nampak diwaktu susah."

  • خَيْرُ الْاَصْحَابِ مَنْ يَدُلُّكَ عَلَی الْخَيْرِ
"Sebaik baik sahabat adalah yang menunjukkan kamu kepada kebaikan."

  • مَنْ كَثُرَ اِحْسَنُهُ كَثُرَ اِخْوَانُهُ
"Barang siapa yang banyak berbuat baik maka dia akan memiliki banyak sahabat."

  • مَنْ قَلَّ صِدْقُهُ قَلَّ صَدِيْقُهُ
"Barang siapa sedikit kejujurannya, sedikitlah temannya."

KATA KATA TENTANG CINTA ISLAMI

  • مَنْ يُحِبُّكَ يَرَی فِيْكَ جَمَالًا لَمْ تَرَاهُ اَنْتَ فِی نَفْسِكَ
"Orang yang mencintaimu melihat sebuah keindahan pada dirimu yang kau sendiri tak pernah melihatnya."

  • لَاتُوءْذِ اَحَدًا فَاِنَّ قَلْبَكَ مِثْلُ قَلْبِهِ
"Jangan pernah menyakiti siapapun, sebab hatimu sama persis dengan hatinya."

  • مَا اَجْمَلَ اَنْ تَجِدَ قَلْبًا يُحِبُّكَ دُوْنَ اَنْ يُطَالِبَكَ بِاَيِّ شَيْءٍ سِوَی اَنْ يَرَاكَ بِخَيْرٍ
"Betapa indahnya jika engkau menemui hati yang tidak pernah menuntut apa apa darimu kecuali sebatas keinginan untuk melihatmu dalam keadaan baik."

  • حُبُّكَ لِاَحَدٍ لَا يَعْنِي شَيْءً اَنْ تَكُوْنَ مَحبُوْبًا مِنْ اَحَدٍ شَيْءٌ وَلَكِنْ اَنْ تُحِبَّ وَتُحَبَّ هُوَ كُلُّ شَيْءٍ
"Mencintai seseorang tidak ada artinya. Di cintai adalah sesuatu. Tetapi mencintai dan dicintai adalah segalanya."

  • اَلْحُبُّ مِثْلُ الرِّيْحِ لَا يُمْكِنُكَ اَنْ تَرَاهُ وَلَكِنْ يُمْكِنُكَ اَنْ تَشْعُرَ بِهِ
"Cinta itu seperti angin, engkau tidak bisa melihatnya, tetapi engkau bisa merasakannya."

  • اَلْعُيُوْنُ تَنْسَي مَنْ رَاَتْ وَلَكِنَّ الْقُلُوْبِ لَا تَنْسَي مَنْ تُحِبُّ
"Mata akan lupa siapa yang ia lihat. Akan tetapi hati tidak akan lupa siapa yang ia cinta."

  • لَا تُحِبُّ الْمَرْءَۃَ لِجَمَالِهَا لِاَنَّهَا جَمِيْلَۃٌ بِحُبِّكَ اِلَيْهَا
"Jangan kamu mencintai wanita karna kecantikannya karena dia menjadi cantik sebab cintamu padanya."

  • اَخَافُ عَلَيْك مِنْ اَيِّ حُزْنٍ يَسْرِقُ اِبْتِسَامَتَك
"Aku mengkhawatirkanmu dari setiap kesedihan yang akan mencuri senyummu."

  • وَاَضُمُّ اِسْمَك فِی الدُّعَاءِ شَوْقًا
"Ku himpun namamu dalam doa sebagai ungkapan rindu."

  • اِذَا لَمْ يَزِدْكَ الْبُعْدُ حُبًّا فَاَنْتَ لَمْ تُحِب حَقًّا
"Jika jarak yang jauh tidak menambah rsa cintamu, berarti engkau belum benar benar mencintainya."

  • تَضْحَكُ الْمَرْاَۃُ عِنْدَمَا تَسْتَطِيْعُ وَتَبْكِي عِنْدَمَا تُرِيْدُ
"Wanita ketawa ketika mampu, dan menangis ketika mau."

  • وَرَاءَ كُلِّ نَجَاحٍ اِمْرَاَۃٌ وَوَرَاءَ كُلِّ فَشْلٍ اِمْرَاَۃٌ اُخْرَي
"Dibelakang kesuksesan ada perempuan. Dibelakang kegagalan ada perempuan lain."

  • اُحِبُّ صُمْتَكِ لِاَنَّهُ لُغَاتٌ كُلُّهَا فِی آنٍ وَاحِدٍ
"Kusuka diammu, sebab ia sekaligus segala bahasa."

  • دَعِيْنِي اَقُوْلُ لَكِ بِالصُّمْتِ حِيْنَ تَضِيْقُ الْعِبَارَۃُ عَمَّا اُعَانِيْ
"Biar aku berkata padamu dengan diam kala kata-kata tak mampu mengungkap yang kuderita."


Semoga bermanfa'at di dunia & akhirat..
Salam santri Indonesia

Kata Kata Bijak Pepatah Arab - Lengkap Dengan Artinya | Sebagai Motivasi - Penenang Jiwa [KANGSANTRI27]

Kata Kata Bijak Arab

Kata Kata Bijak Pepatah Arab - Lengkap Dengan Artinya | Sebagai Motivasi - Penenang Jiwa

  • مَنْ تَاَنَّي نَالَ مَا تَمَنَّي
"Barang siapa yang berhati hati maka ia akan mendapatkan apa yang ia cita citakan."

  • اَصْلِحْ نَفْسَكَ يَصْلُحْ لَكَ النَّاسُ
"Perbaikilah dirimu sendiri niscaya orang lain akan baik padamu."

  • كُلُّ شَيْءٍ اِذَا كَثُرَ رَخُصَ اِلَّا الْاَدَبَ
"Segala sesuatu itu akan menjadi murah ketika banyak, kecuali budi pekerti."

  • قِيْمَۃُ الْمَرْءِ بِقَدْرِ مَا يُحْسِنُهُ
"Harga seseorang itu sebesar (sama nilainya) dengan kebaikan yang telah diperbuatnya."

  • سِيْرَۃُ الْمَرْءِ تُنْبِیءُ عَنْ سَرِيْرَتِهِ
"Gerak gerik seseorang itu menunjukkan rahasianya."

  • عَثْرَۃُ الْقَدَمِ اَسْلَمُ مِنْ عَثْرَۃِ اللِّسَانِ
"Tergelincirnya kaki itu lebih selamat daripada tergelincirnya lidah."

  • فِی التَّاَنِّي السَّلَامَۃُ وَفِی الْعَجَلَۃِ النَّدَامَۃُ
"Dalam berhati hati itu terdapat keselamatan, dan dalam kegopohan itu terdapat penyesalan."

  • اَلصَّبْرُ يُعِيْنُ عَلَی كُلِّ عَمَلٍ
"Kesabaran membantu atas setiap pekerjaan."

  • لَيْسَ كُلُّ مَا يَلْمَعُ ذَهَبًا
"Bukan setiap yang mengkilat itu emas."

  • اِذَا صَدَقَ الْعَزْمُ وَضَحَ السَّبِيْلُ
"Jika benar tekadnya maka akan jelas perjalanannya."

  • اَلشَّرَفُ بِالْاَدَبِ لَا بِالنَّسَبِ
"Kemuliaan itu dengan adab bukan karena keturunan."


  • لَا تُوءَخِّرُ عَمَلَكَ اِلَی الْغَدِّ مَا تَقْدِرُ اَنْ تَعْمَلَهُ الْيَوْمَ
"Jangan tunda pekerjaanmu hingga esok, apa yang dapat kau kerjakan hari ini."

  • خَيْرُ مَالِكَ مَا نَفَعَكَ
"Sebaik baik hartamu adalah yang bermanfaat bagimu."

  • اَلْعَمَلُ يَجْعَلُ الصَّعْبَ سَهْلًا
"Bekerja itu membuat yang sukar menjadi mudah."

  • مَنْ سَارَ عَلَی الدَّرْبِ وَصَلَ
"Barang siapa yang berjalan pada rel nya maka dia akan sampai (pada tujuannya)."

  • اِذَا كَبُرَ الْمَطْلُبُ قَلَّ الْمُسَاعِدُ
"Jika seseorang memiliki banyak permintaan maka sedikitlah penolongnya."

  • بَيْضَۃُ الْيَوْمِ خَيْرٌ مِنْ دَجَاجَۃِ الغَدِ
"Telur hari ini lebih baik dari ayam esok hari."

  • مَنْ عَرَفَ بُعْدَ السَّفَرِ اِسْتَعَدَّ
"Siapa yang mengetahui jauhnya perjalanan dia akan bersiap siap."

  • مَنْ اَعَانَ عَلَی الشَرِّ ظَلَمَكَ
"Barang siapa yang menolongmu dalam kejahatan maka ia telah menyiksamu."


  • مَنْ صَبِرَ ظَفِرَ
"Siapa yang bersabar maka berhasil."


  • وَمَا اللَّذَّۃُ اِلاَّ بَعْدَ التَّعَبِ
"Tidak ada kenikmatan kecuali setelah susah payah."

  • لَا خَيْرَ فِي لَذَّۃٍ تَعْقِبُ نَدَمًا
"Tidak ada baiknya suatu keenakan yang diiringi dengan penyesalan."

  • تَنْظِيْمُ الْعَمَلِ يُوَفِّرُ نِصْفَ الْوَقْتِ
"Pengaturan pekerjaan itu menabung sebanyak separuhnya waktu."

  • دَوُوا الْغَضَبَ بِالصُّمْتِ
"Obatilah kemarahan dengan diam."

  • اَلْكَلَمُ يَنْفُذُ مَالَا يَنْفُذُهُ الْاِبَرَ
"Perkataan itu dapat menembus apa yang tidak bisa ditembus oleh jarum."

  • خَيْرُ الْكَلَامِ مَا قَلَّ وَ دَلَّ
"Sebaik baik perkataan itu ialah yang sedikit dan jelas."

  • اِذَا تَمَّ الْعَقْلُ قَلَّ الْكَلَامُ
"Apabila sempurna akal seseorang maka sedikitlah bicaranya."

  • سَلَامَۃُ الْاِنْسَانِ فِی حِفْظِ اللِّسَانِ
"Keselamatan manusia pada memelihara lidahnya."


  • جَرِّبْ وَلَاحِظْ تَكُنْ عَارِفًا
"Cobalah dan perhatikanlah niscaya kamu jadi orang yang tau."

  • اَلْعَقْلُ السَّلِيْمُ فِيْ الجِسْمِ السَّلِيْمِ
"Pikiran yang sehat terdapat pada badan yang sehat."

  • لَوْلَا الْعِلْمُ لَكَانَ النَّاسُ كَالْبَهَاءِمِ
"Jika tak ada ilmu maka pasti manusia seperti binatang."

  • لَيْسَ الْجَمَالُ بِاَثْوَابٍ تُزَيِّنُنَا اِنَّ الْجَمَالَ جَمَالُ الْعِلْمِ وَالْاَدَبِ
"Bukanlah kecantikan itu dengan pakaian yang menghias kita, sesungguhnya kecantikam itu ialah kecantikan dengan ilmu dan kesopanan."


Semoga bermanfa'at di dunia & di akhirat..
Salam kaum sarungan..!!

Jumat, 18 September 2020

Terjemahan Kitab Khulashah Nurul Yaqin Jilid 2 - Makna Pesantren Lengkap | Muqaddimah [KANGSANTRI27]

Terjemahan Khulasoh Nurul Yaqin

Terjemahan Kitab Khulashah Nurul Yaqin Jilid 2 - Makna Pesantren Lengkap | Muqaddimah

Pendahuluan

{Wahai nabi bahwa sungguh kami (itu) kami utus akan engkau (hal keadaan engkau) itu yang memberi saksi dan itu yang memberi kabar gembira dan itu yang memberi peringatan dan itu yang mengajak kepada Allah dengan izin Nya (Allah) dan itu yang menjadi Pelita yang menerangi (ia nya pelita) dan beri kabar gembira olehmu akan orang-orang Mukmin karena bahwa sungguh bagi mereka itu (orang mukmin) daripada Allah itu keuntungan yang besar (ia nya keuntungan) dan jangan kau ikuti akan orang-orang kafir dan akan orang-orang yang munafik dan hindari olehmu akan menyakiti mereka itu (tiap-tiap orang kafir dan munafik) dan berserah diri olehmu di atas Allah dan memada dengan Allah itu sandaran}.

{bahwa sungguh kami (itu) kami beri kebebasan bagi engkau akan sebagai kebebasan yang nyata (ia nya kebebasan) supaya mengampuni bagi engkau oleh Allah akan barang yang telah terdahulu (ia nya barang) (yaitu) daripada dosa engkau dan akan barang yang terta'khir (ia nya barang) dan menyempurnakan (ia nya Allah) akan nikmatnya Allah diatas engkau, dan memberi petunjuk (ia nya Allah) akan engkau akan jalan yang lurus (ia nya jalan)}.

bermula segala puji (itu sebut bagi Allah) Allah allazi yang telah menurunkan (ia nya Allah) di atas hamba-Nya Allah akan kitab dan tidak menjadikan (ia nya Allah) baginya hamba akan pertentangan, penguatan.

Dan bermula rahmat dan sejahtera (itu sebut) di atas penghulu kita (siapa) Muhammad, Muhammad allazi yang memerangi (ia nya Muhammad) akan kebatilan dan menguatkan (ia nya Muhammad) akan kebenaran dan menghapus (ia nya Muhammad) akan kecelaaan-kecelaaan dan menghidupkan (ia nya Muhammad) akan kelebihan-kelebihan dan menyempurna (ia nya Muhammad) akan segala kemuliaan akhlak dan memberi petunjuk (ia nya Muhammad) akan manusia kepada jalan yang lurus (ia nya jalan) (yaitu) jalan alladzi yang memberi nikmat oleh Allah di atas mereka itu {daripada para nabi dan orang-orang yang benar dan Syuhada dan orang-orang yang saleh}.

Dan bermula rahmat dan sejahtera (itu Sabit) diatas keluarganya (Muhammad) dan sahabatnya Muhammad (sahabat alladzi) yang mendapat petunjuk oleh mereka itu (sahabat) dengan petunjuk Nya (Allah) dan mengikuti oleh mereka itu (sahabat) akan barang yang menetapkan (ia nya Muhammad) akannya (barang) bagi mereka itu (sahabat) maka tunduk bagi mereka itu (sahabat) oleh raja-raja dan hormat karena kehebatan mereka itu (sahabat) oleh umat-umat.

Adapun sesudah (Basmalah, Hamdalah, shalawat dan salam) niscaya maka bermula ini dianya (ini) itu Juzu' yang kedua daripada khulasoh Nurul Yaqin pada sejarah penghulu dari segala Rasul.

Aku susun akan nya (Juzu') pada beberapa masa yang aku rampas akan nya (beberapa masa) daripada kesempatan kekosongan, (hal keadaan aku) itu yang menanggung akan kesulitan karena sedikit bahan ku, (hal keadaan aku) itu yang berharap pada manfaat sesuatu yang kurang (yaitu) semisal ku, (hal keadaan aku) itu yang mencoba pada demikian (susun) akan selamat ibarat dan akan kemudahan pemahaman, (hal keadaan aku) itu yang meringkas di atas sejarahnya (Nabi) SAW dan diatas barang yang bertemu (ia nya nabi) akannya barang sesudah hijrahnya nabi: (yaitu) daripada golongan-golongan yang menyakiti dan tipudaya-tipudaya (yaitu) daripada orang-orang munafik kota Madinah dan Yahudi dan orang-orang musyrik Quraisy.

(mereka) alladzi yang tidak cukup oleh mereka itu dengan mengeluarkannya (nabi) daripada negerinya (nabi), bahkan menyakiti oleh mereka itu akan nya nabi dan menghasut oleh mereka itu di atasnya (nabi) akan selain mereka itu: (yaitu) daripada orang-orang musyrik Arab, padahal bermula dianya (nabi) itu yang sabar (ia nya nabi) karena mengharap dapat petunjuk mereka itu (tiap-tiap)

dan bermula barang yang berbuat (ia nya nabi) akan mereka itu (tiap-tiap) dengannya (barang), sesudah bahwa memastikan oleh Allah akan harapan Nya (Allah) dengan kebebasan, (berbuat barang yaitu) daripada kemuliaan-kemuliaan akhlak dan pengampunan dan kema'afan maka cendrung kepadanya (nabi) oleh manusia dan masuk oleh mereka itu (manusia) dalam agama Allah (hual keadaan berbondong-bondong): {Maka dengan rahmat daripada Allah, engkau lemah lembut bagi mereka itu dan jika adalah engkau itu yang kasar lagi yang keras hati, (niscaya) sungguh lari oleh mereka itu daripada sekitar engkau}.

Maka aku minta akan Allah, akan bahwa menjadikan (ia nya Allah) akan nya (khulashah) akan yang bersih (ia nya khulashah) lagi yang bermanfa'at (ia nya khulashah), bahwa sesungguhnya (Allah) itu awal-awal yang dimintakan dan bermula dia Nya (Allah) itu memadaku dan sebaik-baik tempat bersandar.


Semoga bermanfa'at di dunia & akhirat..
Salam santri..😆@

Sabtu, 12 September 2020

Kutipan Kata Mutiara Ulama - Penyejuk Hati | Indah Penuh Makna [KANGSANTRI27]

Kata Mutiara Ulama

Kutipan Kata Mutiara Ulama - Penyejuk Hati | Indah Penuh Makna

"Berpikirlah positif, tidak peduli seberapa keras kehidupanmu." (Ali bin Abi Thalib)

"Orang yang mencintai ialah orang yang memberimu bukan orang-orang yang minta di beri pemberianmu." (Ibnu Athaillah)

"Sesungguhnya engkau hanyalah kumpulan hari. Sehari darimu pergi, satu bagian dari dirimu pun mengiringi." (Imam Hasan Al Bashri)

"Lebih baik mendengarkan musuh yang bijak dari pada meminta nasehat dari teman yang bodoh." (Ali bin Abi Thalib)

"Jangan berduka, apapun yang hilang darimu akan kembali lagi dalam wujud lain." (Jalaludin Rumi)

"Balas dendam terbaik adalah menjadikan dirimu lebih baik." (Ali bin Abi Thalib)

"Sabar adalah bahan ramuan paling menyehatkan dalam hidup kita." (Umar bin Khattab)

"Orang yang pesimis selalu melihat kesulitan di setiap kesempatan. Tapi orang yang optimis selalu melihat kesempatan dalam setiap kesulitan." (Ali bin Abi Thalib)

"Apabila Allah telah membuatmu jemu dengan makhluk, maka ketahuilah bahwa Dia hendak membukakan pintu kemesraan dengan Nya." (Ibnu Athaillah)

"Sabar sesaat saja disaat marah akan menghemat ribuan penyesalan." (Ali bin Abi Thalib)

"Kita adalah makhluk yang suka menyalahkan dari luar, tidak menyadari bahwa masalah biasanya dari dalam." (Abu Hamid Al Ghazali)

"Kemarahan itu seperti bola api, tapi jika kamu menelannya, itu akan lebih manis dari pada madu." (Ali bin Abi Thalib)

"Orang yang terkaya adalah orang yang menerima pembagian (takdir) dari Allah dengan senang hati." (Ali bin Husein)

"Ada 2 jenis manusia:
1. Mereka yang mencari tapi tidak dapat menemukan, dan
2. Mereka yang menemukan tapi masih menginginkan lebih." (Ali bin Abi Thalib)

"Dunia adalah sebuah kendaraan untuk mu, jika kamu mengendarainya, ia akan mengantarkanmu ke tempat tujuan. namun jika dunia itu yang mengendaraimu maka kamu akan jatuh dalam kehancuran." (Imam Hasan Al Bashri)

"Pria mengimpikan wanita sempurna. Wanita mengimpikan pria sempurna. Mereka tidak tahu bahwa Allah menciptakan mereka untuk menyempurnakan satu sama lain." (Ahmad Al Shugairi)

"Dunia itu ibarat ular, lembut sentuhan nya tetapi amat berbisa." (Imam Ghazali)

"Kebaikan terletak pada orang yang tidak melihat kebaikan dalam dirinya sendiri." (Imam Hambali)

"Barang siapa yang tidak mengetahui nilai sebuah kenikmatan ketika ada, maka ia akan mengetahuinya ketika sudah tidak ada (lenyap)." (Ibnu Athaillah)

"Lidah akan terus berkata jujur selama hatinya ikhlas dan luhur." (Umar bin Khattab)

"Bilamana Allah menggerakkan lidah mu untuk meminta, maka ketahuilah bahwa Allah ingin memberi." (Ibnu Athaillah)

"Jika takdir sudah ditentukan kepada seseorang, maka dia akan memilih seseorang yang sudah Allah pilihkan untuknya." (Imam Hambali)

"Lipatan hakiki adalah kau melipat jarak dunia sehingga kau melihat akhirat lebih dekat ketimbang dirimu sendiri." (Ibnu Athaillah)

"Tidak semua yang kita ingin kan akan kita dapatkan, karna Allah tidak beri apa yg kita mau, tetapi Allah akan beri apa yang kita perlu." (Imam Ghazali)

"Harapan adalah yang diikuti dengan tindakan. Jika tidak, maka itu hanyalah angan." (Ibnu Athaillah)

"Kelezatan hawa nafsu yang sudah bersarang di kalbu merupakan penyakit kronis." (Ibnu Athaillah)

"Adakala orang yang memiliki masa silam paling buruk akan jadi paling baik di masa depan." (Umar bin Khattab)

"Tatkala berkurang apa yang membuatmu senang, maka berkuranglah pula apa yang kau sedihkan." (Ibnu Athaillah)

"Engkau merdeka dari apa yang tak kau inginkan, engkau budak dari apa yang kau serakahi." (Ibnu Athaillah)

"Dunia itu ibarat bayangan, kalau kau berusaha menangkapnya ia akan lari, tapi kalau kau membelakanginya ia tak punya pilihan selain mengikutimu." (Ibnu Qayyim Al Jauziyyah)

"Keinginanmu agar orang lain mengetahui keistimewaanmu adalah bukti ketidakjujuranmu dalam menghambakan diri kepada Allah." (Ibnu Athaillah)


Semoga bermanfaat dan menjadi bekal di dunia & akhirat..
Salam santri kreatif...

Jumat, 11 September 2020

Referensi Kisah : "Kenapa 'Amr selalu di pukuli Zaid?" - Kisah menteri Turki & ulama Nahwu [KANGSANTRI27]

An Nazharaat - Al-Kisah Kitab Kuning

Kisah Ilmu Nahwu : "Kenapa 'Amr selalu di pukuli Zaid?" - Kisah menteri Turki & ulama Nahwu

Di dalam ilmu nahwu klasik, ketika dijelaskan sebuah kalam yang tersusun dr Fiil, Fael dan Maf'ul, sering menggunakan contoh "ضرب زيد عمرا". Timbul sebuah pertanyan yg unik, "Kenapa di dalam contoh tersebut selalu 'Amr yang menjadi objek(yang dipukul) dan zaid selalu menjadi subjek(yang memukul)?"

Ternyata ke tentang alasan dibalik Zaid selalu memukul 'Amr ada dikisahkan di dalam kitab yang bernama:

*النظرات للشيخ مصطفی لطفي بن محمد لطفي المنفلوطي المتوفی ١٣٤٣ هجريۃ بمصر*
Jilid 1 halaman 307

Dahulu kala ada seorang gubernur dari Daulah Usmaniyah bernama Dawud Basya beliau ingin sekali belajar bahasa Arab. Kemudian ia menghadirkan salah seorang ulama' dari ulama'-ulama' di negerinya. Suatu hari ia bertanya kepada ulama' tersebut.

"Wahai guru, apa kesalahan si 'Amr sehingga si Zaid memukul nya setiap hari"

"Apakah 'Amr mempunyai kedudukan lebih rendah dari Zaid sehingga Zaid bebas memukulnya, menyiksanya, dan 'Amr tidak bisa membela dirinya" si gubernur menanyakan hal tersebut dengan menghentakkan kakinya ke tanah sambil marah-marah.

"Tidak ada yang dipukul, tidak ada yang memukul wahai gunernur, ini hanya permisalan saja yang dibuat ulama' nahwu supaya memudahkan untuk belajar ilmu bahasa arab tersebut" jawab gurunya.

Jawaban sang guru tidak dapat memuaskan sang gubernur oleh karena itu ia marah lalu ia memenjarakan gurunya tadi. Kemudian ia menyuruh orang untuk mencari ulama' nahwu yang lain. Pertanyaan yang sama diajukan seperti pertanyaan awal dan mereka menjawab dengan jawaban seperti ulama' yang pertama. gubernur kembali tidak puas, akhirnya guru barunya pun ikut di penjarakan.

Satu persatu ulama' negeri itu tidak bisa memuaskan gubernur dengan jawabannya. Al hasil penuhlah penjara dengan pengajar nahwu dan sunyilah madrasah-madrasah dari para pengajar, dikarnakan para ulama'nya dipenjara. Kejadian ini menjadi perbincangan dimana mana dan semuanya berusaha bagaimana memcari jalan keluarnya.

Sang gubernur kembali mencari guru dengan mengutus utusan untuk menjemput para ulama'-ulama' ahli masa di Baghdad. Sang utusan berhasil menghadirkan  ulama' dari Baghdad di hadapannya. Beliau adalah pimpinan ulama' yang paling alim dari para ulama' di Baghdad. Sang ulama berani maju kedepan dan berkenan menjawab pertanyaan gubernur tersebut.

"Apa kesalahan 'Amr sehingga selalu di pukul oleh Zaid ?" Tanya gubernur Dawud.

"Kesalahan 'Amr adalah karna ia telah mencuri huruf wawu yang seharusnya itu adalah milik anda wahai gubernur. Huruf wawu yang seharusnya ada dua pada kata dawud ternyata cuma ada satu, oleh karenanya para ulama nahwu menugaskan si Zaid untuk selalu memukul 'Amr, sebagai hukuman atas perbuatannya itu." Jawab pimpinan ulama dengan tegas, sambil mengisyaratkan adanya huruf wawu di kalimat 'Amr setelah huruf ra' (عمرو).

Mendengar jawaban dari ulama' tersebut, sang gubernur merasa sangat puas dan memuji ulama' tersebut. Kepuasan hati sang gubernur membuatnya ingin memberikan hadiah. Ia menawarkan hadiah apa saja yang ulama' tersebut kehendaki. Permintaan ulama tersebut sederhana.

"Aku hanya ingin agar para ulama' yang anda penjarakan dibebaskan semuanya" kata sang ulama'.

Maka gubernur mengabulkan permintaannya. Akhirnya para ulama' itu bebas dari penjara. Ulama'-ulama' dari Baghdad tadi diberi hadiah, sekaligus di beri uang transportasi dan di antar kembali ke negeri mereka.

Versi matan sumber asal dari kitabnya:

أراد داود باشا أحد الوزراء السالفين في الدولۃ العثمانيۃ أن يتعلم اللغۃ العربيۃ فأحضر أحد علماءها

سأل شيخه يوما ما الذي جناه عمرو من الذنوب حتی استحق أن يضربه زيد كل يوم ويقتله تقليلا ويبرح به هذا التبريح المؤلم

وهل بلغ عمرو من الذل والعجز منزلۃ من يضعف عن الانتقام لنفسه وضرب ضاربه ضربۃ تقضی عليه القضاء الاخير

سأل شيخه هذا السؤال وهو يتحرق غيظا وحنقا ويضرب الارض بقدمبه

فأجابه الشيخ : ليس هناك ضارب ولا مضروب

وانما هي امثلۃ يأتي بها النحاۃ لتقريب القواعد من أذهان المتعلمين

فلم يعجبه هذا الجواب

فغضب عليه وأمر بسجنه

ثم أرسل الی نحوی آخر فسأله كما سأل الأول فأجابه بنحو جوابه فسجنه كذالك

ثم مازال يأتي بهم واحدا بعد واحد حتی امتلأت السجون وأفقرت المدارس

وأصبحت هذه القضيۃ المشئومة الشغل الشاغل له عن جميع قضايا الدولۃ ومصالحها

ثم بدا له أن يستوفد علماء بغداد فأمر بإحضارهم فحضروا وقد علموا قبل الوصول اليه ماذا يراد بهم

وكان رئيس هؤلاء العلماء بمكانۃ من الفضل والحذق والبصر بموارد الأمور ومصادرها

فلما اجتمعوا في حضرۃ الوزير أعاد عليهم السؤال بعينه

فقال داود الوزير ما هي جنايته

فقال له إنه هجم علی اسم مولانا الوزير واغتصب منه الواو فسلط النحويون عليه زيد يضربه كل يوم جزاء وقاحته وفضوله

يشير الی زيادۃ واو عمرو وإسقاط الواو الثانيۃ من داود في الرسم

فأعجب الوزير بهذا الجواب كل الإعجاب

وقال لرئيس العلماء : أنت أعلم من أقلته الغبراء وأظلته الحضراء فاقترح علي ما تشاء

فلم يقترح عليه سوی إطلاق سبيل العلماء المسجونين

فأمر بإطلاقهم وأنعم عليهم وعلی علماء بغداد بالجواءز والصلات

Semoga bermanfaat di dunia & akhirat.
Salam santri cerdas...!

Selasa, 12 Mei 2020

Terjemahan Kitab Khulasoh Nurul Yaqin Jilid 1 - Makna Pesantren Lengkap | Pelajaran Ke 41 - 48 [ Kangsantri27 ]

Terjemahan Kitab Khulasoh Nurul Yaqin Jilid 1 | Makna Pesantren Lengkap |
Terjemahan Khulasah Nurul Yaqin
Terjemahan Kitab Khulasoh Nurul Yaqin Jilid 1 - Makna Pesantren Lengkap | Pelajaran Ke 41 - 48
Halaman Sebelumnya>>>

Bermula pelajaran yang ke 41 itu persekongkolan Quraisy diatas membunuh Rasul SAW

1. Manakala melihat oleh Quraisy akan bahwa sungguh Rasul itu jadi baginya(Rasul) oleh para sahabat dan kaum Anshar itu mendukung oleh mereka itu(sahabat dan Anshar) daripadanya(Rasul), dan mensyiar(oleh mereka) akan da'wahnya(Rasul), niscaya sepakat(oleh mereka itu Quraisy) diatas membunuhnya(rasul).

2. Dan sepakat(oleh mereka itu Quraisy) diatas bahwa mengambil(oleh mereka) dari tiap tiap kabilah akan seorang pemuda, dan berkumpul(oleh mereka) di depan rumahnya(nabi), maka apabila keluar ianya(nabi) niscaya memukul(oleh mereka) akannya(nabi) akan sebagai pukulan seseorang yang satu.

3. Supaya bahwa bercerai akan darahnya(nabi) pada kabilah kabilah, maka tidak kuasa oleh kerabat kerabatnya(nabi) diatas memerangi orang Arab tiap tiap mereka(orang Arab).

4. Dan akan tetapi Allah itu memberitahu iaNya(Allah) akan nabi SAW dengan barang sepakat diatasnya(barang) oleh Quraisy.

Bermula pelajaran yang ke 42 itu hijrah Musthafa(Rasulullah) SAW

1. Menemui oleh Rasul kepada Abu Bakar, dan memberitahu ianya(nabi) akannya(Abu Bakar) dengan perintah Allah baginya(Abu Bakar), maka meminta akannya(nabi) oleh Abu Bakar akan menemani, maka berkata ianya: iya.

2. Maka bersiap siap(oleh keduanya nabi dan Abu Bakar) akan dua kendaraan untuk perjalanan keduanya, dan memberi(oleh keduanya) akan keduanya(kendaraan) kepada seorang penunjuk jalan yang ahli.

3. Dan memerintah(oleh keduanya) akannya(penunjuk jalan) akan bahwa membawa ianya(penunjuk jalan) dengan keduanya sesudah 3 segala malam ke Gua Hira'.

4. Maka pada malam allati yang berencana ianya(nabi) padanya(malam) diatas keluar dari rumahnya(nabi) berkumpul lah para pemuda Quraisy di sekeliling rumahnya(nabi), padahal bermula Rasulullah itu sabit di dalamnya(rumah). 

5. Maka manakala telah datang lah waktu keluar, niscaya memerintah oleh Rasul akan putra pamannya(Rasul) (siapa itu?) Yaitu Ali dengan tidur diatas kasurnya(nabi), supaya bahwa tidak ragu oleh seseorang pada wujudnya(nabi) di rumahnya(nabi), dan memerintah ianya(nabi) akannya(Ali) akan bahwa mengembalikan ianya(Ali) akan segala titipan manusia kepada ahlinya(titipan).

6. Kemudian keluar ianya(nabi) diatas musuh musuhnya(nabi), maka menjadikan oleh Allah akan tidur diatas mereka itu(musuh), maka tidak melihat akannya(nabi) oleh seseorang, kemudian bertemu ianya(nabi) beserta Abu Bakar, dan berjalan sehingga sampai keduanya(nabi dan Abu Bakar) akan Gua Tsur, dan bersembunyi oleh keduanya dalamnya(Gua Tsur).

Bermula pelajaran yang ke 43 itu mencari Quraisy akan Rasulullah SAW

1. Manakala telah sadar lah Quraisy pada demikian malam, dan tidak mendapati ianya(Quraisy) dalam rumah Rasul SAW kecuali akan putra pamannya(Rasul) yaitu Ali niscaya bersangatan lah marah mereka itu(Quraisy).

2. Maka mengutus(oleh mereka) akan para pemuda mereka dengan pedang pedang dan tongkat yang mencari ianya(para pemuda) daripada Rasul SAW di setiap penjuru.

3. Dan sungguh memberi oleh mereka bagi si Man yang mendatangkan ianya(man) akan mereka dengannya(nabi) atau menunjuki ianya(man) akan mereka diatasnya(nabi), (memberi) akan seratus unta betina.

4. Dan sungguh telah sampai(oleh mereka) pada periksa daripada nya(nabi) ke Gua.

Bermula pelajaran yang ke-44 itu keluar nabi SAW daripada ghua

1. Sesudah bahwa berhentilah pencarian daripada rasul SAW, keluar (ia nya rasul) beserta sahabat nya (rasul), dan sungguh berdiam (keduanya rasul dan sahabat) dalam gua akan tiga segala malam.

2. Dan adalah Abdullah (siapa) anak laki-laki abi bakar itu mendatangi (ia nya Abdullah) akan keduanya (rasul dan sahabat) pada sore hari, dan memberi kabar (ia nya abdullah) akan keduanya (rasul dan sahabat) dengan perihal-perihal quraisy.

3. Dan adalah saudara perempuannya (siapa itu) Asma' itu mendatangi (ia nya Asma') akan keduanya (rasul dan sahabat) dengan makanan (hal keadaan) sembunyi karena takut daripada quraisy.

4. Dan manakala datang akan keduanya (rasul dan sahabat) oleh penunjuk jalan dengan dua kendaraan pada pagi hari daripada hari yang ketiga, yang berkendara (keduanya rasul dan sahabat) dan berjalan (keduanya rasul dan sahabat) hal keadaan keduanya (rasul dan sahabat) itu yang menuju (keduanya) akan madinah.

5. Dan sungguh bertemu dengan mereka itu (tiap-tiap) pada perjalanan oleh Surakah, dan bermaksud (ia nya Surakah) akan bahwa membunuh (ia nya Surakah) akan rasul SAW maka takut (ia nya Surokah).

Bermula pelajaran yang ke-45 itu singgah di Kuba', permulaan masjid yang dibangunkan (akan nya masjid) dalam islam

1. Sampailah rasul SAW akan Kuba' pada hari yang kedua daripada Rabiul Awal yang bertepatan 30 September pada tahun 622 Masehi.

2. Sesudah bahwa menetap (ia nya nabi) akan 13 (apa) tahun (hal keadaan nabi) itu yang mendapat tekanan diatas nya (nabi) di mekkah lagi yang ditegahkan (akan nya nabi) daripada jihar dengan dakwah.

3. Dan sungguh menetap (ia nya nabi) di kuba' akan 22 (apa) malam di antara sahabat-sahabat nya (nabi) daripada kaum Muhajirin dan kaum Anshar (hal keadaan nabi) itu yang aman (ia nya nabi) lagi yang tentram (ia nya nabi).

4. Dan sungguh membangun (ia nya nabi) pada demikian (masa) akan masjid Kuba' yang mensifati akan nya (masjid) oleh Allah akan bahwa sungguh nya (mesjid) itu {"masjid yang didirikan akan nya (masjid) di atas taqwa".}

Bermula pelajaran yang ke-46 itu sampai ke Madinah, permulaan Jumat dalam Islam, permulaan khutbah dalam Islam

1. Manakala keluarlah rasul SAW daripada Kuba' (hal keadaan rasul) itu yang menuju (ia nya rasul) akan Madinah, niscaya di kerumuni dengan nya (rasul) oleh kaum Anshar, dan bermula mereka itu (kaum Anshar) itu yang menyandang (mereka itu kaum Anshar) akan pedang-pedang mereka itu (hal keadaan mereka itu kaum Anshar) itu yang senang mereka itu lagi yang bersuka cita mereka itu.

2. Dan sungguh tiba akannya (rasul) oleh shalat Jumat pada perjalanan, maka sholat (ia nya rasul) akan nya (Jumat) dengan si-man (yang ada ia nya man) itu beserta nya (nabi) daripada kaum muslimin dan bermula ini kejadian itu permulaan Jumat dan bermula khutbah nya (Jumat) itu permulaan khutbah dalam Islam.

3. Dan sungguh keluar untuk menemuinya (rasul) oleh ahli Madinah, dan (sabit) beserta mereka itu (ahli Madinah) itu perempuan-perempuan dan anak-anak yang berkata (oleh mereka itu tiap-tiap):
"Telah terbitlah bulan purnama diatas kita"
"Daripada kampung {Tsaniyyatil wada'}"
"Wajiblah bersyukur diatas kita"
"Selama berdoa bagi Allah oleh orang yang berdoa"
"Wahai yang diutuskan pada kita"
"Engkau datang dengan perintah yang dipatuhkan"

Bermula pelajaran yang ke-47 itu masuk rasul SAW akan Madinah, singgahnya (rasul), kecintaan kaum Anshar bagi kaum Muhajirin, persaudaraan Islam

1. Manakala masuklah nabi SAW akan Madinah, niscaya ada (ia nya nabi) itu tidak melalui (ia nya nabi) kerumah daripada rumah-rumah kaum Anshar kecuali meminta oleh mereka itu (kaum Anshar) akan nya nabi akan bahwa singgah ianya nabi di sisi mereka itu (kaum Anshar).

2. Maka singgah (ia nya nabi) di sisi Abi Ayyub al-anshari dalam rumah yang paling bawah, supaya ada (ia nya nabi) itu lebih mudah dengan orang yang menziarahinya (nabi).

3. Dan sungguh adalah kaum Anshar itu yang menyukai (oleh mereka itu kaum Anshar) akan Si-man yang berhijrah (ia nya man) kepada mereka itu (kamu Anshar) dan menyambut oleh mereka itu (kaum Anshar) akan mereka itu (si-man) di atas diri mereka itu (kaum Anshar), sehingga bahwa sungguh mereka itu (kaum Anshar) itu saling berebut oleh mereka itu (kaum Anshar) pada singgah mereka itu (si-man), maka menetapkan oleh mereka itu (kaum Anshar) akan giliran diantara mereka itu, maka tidak singgah oleh orang yang berhijrah di atas kaum Anshari kecuali dengan giliran.

4. Kemudian bahwa sungguh rasul SAW itu menjadikan saudara (ianya rasul) diantara mereka itu, (akan sebagai) Persaudaraan yang Islami yang membuat kasih sayang (ia nya persaudaraan) akan hati mereka itu dan menjadikan (ia nya persaudaraan) akan nya (hati) seperti benda yang satu.

Bermula pelajaran yang ke-48 itu Hijrah keluarga nabi, Tegah orang-orang yang lemah, asal mula Qunut, penyakit demam di Madinah

1. Manakala menetaplah rasul SAW di Madinah, niscaya mengutus (ia nya rasul) pada mencari Si-man yang tertinggal (ia nya man) daripada keluarganya (Rasul), maka keluar beserta mereka itu oleh Abdullah (siapa) anak laki-laki Abi bakar.

2. Dan sungguh menegah oleh orang-orang musyrikin kota akan sebagian orang-orang yang lemah daripada safir, dan menindas oleh mereka itu (kaum musyrikin Kota Mekah) akan mereka itu (orang-orang yang lemah) akan sebagai penindasan yang pedih.

3. Maka adalah rasul SAW itu yang berdoa (ia nya rasul) bagi mereka itu (orang-orang yang lemah) pada salat witir isya dan salat subuh sesudah ruku' dan sebelumnya (ruku'), dan bermula ini (kejadian) itu asal mula Qunut.

4. Dan menimpa akan kebanyakan daripada kamu Muhajirin oleh penyakit demam, maka berdoa oleh rasul SAW akan Tuhan nya (rasul) dengan mencabutnya (penyakit demam), maka menerima oleh Allah akan doanya (rasul).
Selanjutnya jilid 2>>>

Kunjungi Daftar Isi blog ini di bagian paling bawah

Kritik dan saran selalu di tunggu bila ada kekeliruan..
Semoga bermanfaat dan menjadi cahaya di dunia wal akhirat..

Terjemahan Kitab Khulashah Nurul Yaqin Jilid 1 - Makna Dayah Lengkap | Pelajaran Ke 32 - 40 [ Kangsantri27 ]

Terjemahan Kitab Khulashah Nurul Yaqin Jilid 1 | Makna Dayah Lengkap |
Terjemahan Khulasoh Nurul Yaqin
Terjemahan Kitab Khulashah Nurul Yaqin Jilid 1 - Makna Dayah Lengkap | Pelajaran Ke 32 - 40
Halaman Sebelumnya>>>

Bermula pelajaran yang ke-32 itu wafat pamannya Nabi

1. Sesudah wafat Sayyidah (siapa itu?) Khadijah dengan seumpama 1 bulan, diwafatkan akan pamannya Nabi (siapa itu?) Abu Tholib maka berduka diatasnya(wafat Abu Tholib) oleh Rasul SAW.

2. Dan dinamakan akan demikian tahun akan tahun duka cita karena bahwa sungguhnya(keadaan) itu meninggal padanya(tahun) akan istrinya(nabi) beserta pamannya(nabi).

3. Dan adalah pamannya Nabi itu yang meyakini(ianya paman nabi) akan kebenaran barang yang datang dengannya(barang) oleh Rasul, tetapi bahwa sungguhnya(paman nabi) itu tidak berbicara(ianya paman nabi) dengan bersaksi Hingga Akhir Masa dari pada kehidupannya(paman nabi): karena takut daripada celaan Quraisy.

4. Dan padanya(kejadian) di turunkan: (akan ayat) {"bahwa sungguh engkau itu tidak engkau beri petunjuk akan Si Man yang engkau kasihi dan akan tetapi Allah itu memberi petunjuk(iaNya Allah) akan Si Man yang menghendaki(iaNya Allah)"}. Maka kami minta akan Allah akan bahwa meringankan(iaNya Allah) daripadanya(siksaan) beserta kekal kerabat-kerabatnya(Nabi) SAW. 

Bermula pelajaran yang ke-33 itu gangguan Quraisy bagi Rasul SAW

1. Sesudah wafat istri rasul dan wafat pamannya(Rasul), mulailah Quraisy itu yang mengganggu(ianya Quraisy) akan Rasul.

2. Maka adalah (mereka itu Quraisy) itu yang menabur(oleh mereka itu Quraisy) di atasnya(nabi) akan tanah dan menaruh(oleh mereka itu Quraisy) akan Kotoran Kotoran hewan di atasnya(nabi) pada shalatnya(nabi).

3. Dan mengikat(oleh mereka itu Quraisy) dengannya(nabi) pada sesekali dan berkata(oleh mereka itu Quraisy) baginya(nabi): bermula engkau itu allazi yang kau rencana akan bahwa engkau jadi akan Tuhan-Tuhan akan Tuhan yang satu.

4. Maka majulah Abu Bakar dan melepaskan(ianya Abu Bakar) akannya(nabi) daripada mereka itu(Quraisy) dan berkata (iyanya Abu Bakar) bagi mereka itu(Quraisy): (Apakah kalian hendak membunuh akan seseorang karena bahwa berkata (ianya seseorang) bermula Tuhanku itu Allah)?.

Bermula pelajaran yang ke-34 itu hijrah ke Thaif

1. Manakala melihat oleh Rasul SAW akan penistaan Quraisy dengannya(Rasul) niscaya berhijrah(ianya Rasul) pada tahun yang ke-10 ke Thaif beserta Zaid bin harisah.

2. Dan menuju(ianya Rasul) kepada kaum Tsaqif dan meminta ia Rasul daripada mereka itu(kaum Tsaqif) akan pertolongannya(Rasul) di atas kaumnya(Rasul).

3. Maka menolak(oleh mereka itu kaum Tsaqif) di atasnya(Rasul) akan sebagai tolakan yang kasar dan memerintah(oleh mereka itu kaum Tsaqif) akan orang-orang Durjana mereka itu (kaum Tsaqif) dan akan budak-budak mereka itu (kaum Tsaqif) yang memaki oleh mereka itu (tiap-tiap Durjana dan budak) akannya(Rasul) dan melempari(oleh mereka itu tiap-tiap) akannya(Rasul) dengan batu, sehingga Mengalirlah darah daripada urat urat dua kakinya(Rasul).

4. Dan adalah Zaid (yaitu) Putra Haritsah itu menghalangi(ianya Zaid) daripadanya(Rasul) akan batu-batu, sehingga ditimpakan akannya(Zaid) dengan beberapa luka pada kepalanya(Zaid). 5. Maka manakala tidak menemui(ianya Nabi) daripada mereka itu(kaum Tsaqif) akan kebaikan, niscaya kembali(ianya Nabi) ke Mekkah sesudah bahwa menetap(ianya Nabi) diantara mereka itu(kaum Tsaqif) akan satu bulan.

Bermula pelajaran yang ke-35 itu Isra'nya Nabi SAW dan itu Mi'rajnya Nabi

1. Pada tahun yang ke 11 memuliakan akannya(Nabi) oleh Allah dengan Isra' dan dengan Mi'raj.

2. Maka bermula Isra' dianya(Isra') itu perjalanan Nabi SAW pada waktu malam mulai dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsha.

3. Dan bermula mi'raj dianya(Mi'raj) itu naiknya(Nabi) SAW Ke alam yang tinggi(Sidratul Muntaha), dan padanya(kejadian) diwajibkan akan shalat shalat lima waktu.

4. Dan pada pagi dari malam Isra' mengajari akannya(Nabi) oleh Jibril akan shalat dan akan segala waktunya(shalat).

Bermula pelajaran yang ke-36 itu ajakan kabilah kabilah kepada agama

1. Senantiasa oleh Rasul akan 10 segala tahun yang mengajak(ianya Rasul) akan Quraisy kepada Islam dengan halus dan lembut, maka manakala melihat(ianya nabi) akan bersangatan perlawanan mereka itu Quraisy dan benci(oleh mereka itu) diatasnya(nabi) dan menegah(oleh mereka itu) akan penyiaran agama.

2. Keluar ianya(nabi) pada tahun yang ke 11 daripada kenabian kepada kabilah kabilah pada pasar pasar mereka.

3. Dan jadi ianya(nabi) itu yang mengajak ianya(nabi) akan mereka kepada agama, maka adalah sebagian daripada mereka, itu si Man yang menolak ianya(man) akan sebagai tolakan yang kasar, dan adalah sebagian daripada mereka, itu si Man yang menolak ianya(man) akan sebagai tolakan yang halus.

4. Dan adalah sebagian dari yang paling kasar dari mereka nisbah tolakan itu Abu Hanifah (siapa itu?) Yaitu golongan Musailamah Al Kazzab. 

Bermula pelajaran yang ke-37 itu permulaan Islam kaum Anshar

1. Pada tahun yang ke 11 datang ke Mekkah oleh 6 orang dari Arab Yatsrib untuk berhaji.

2. Maka mengajak akan mereka oleh nabi SAW kepada Islam, dan (mengajak) kepada membantunya(nabi) pada menyampaikan risalah tuhannya(nabi).

3. Maka beriman(oleh mereka) dengannya(nabi) dan membenarkan(oleh mereka) akannya(nabi) dan berkata(oleh mereka) pada barang (yang ada ianya barang itu sabit) diantara mereka :(demi Allah bahwa sungguhnya(nabi) itu nabi allazi yang berjanji akan kami dengannya(nabi) oleh yahudi maka tidak mendahului(oleh mereka itu) akan kami kepadanya(nabi).

4. Dan manakala kembali(oleh mereka itu) kepada negri mereka itu, niscaya menyebut (oleh mereka) bagi kaum mereka akan sebutan Rasul, dan mengajak(oleh mereka) akan mereka itu(kaum) kepada Islam, maka terkenal lah sebutannya(Rasul SAW) disana, dan bermula ini kejadian (dianya ini kejadian) itu permulaan Islam orang arab Yatsrib.

Bermula pelajaran yang ke-38 itu Bai'at Aqabah yang pertama

1. Pada tahun yang ke 12 datang lah 12 (siapa itu?) Yaitu laki laki daripada orang Arab Madinah.

2. Maka berkumpul(oleh mereka itu 12 laki laki) dengan Rasul SAW disisi Aqabah yang pertama dan bermubaya'ah(sumpah setia/bai'at) oleh mereka diatas Islam dengan beberapa syarat.

3. (Yaitu) diatas bahwa tidak mnyekutu oleh mereka dengan Allah akan sesuatu, dan (bahwa) tidak mencuri oleh mereka, dan (bahwa) tidak berzina(oleh mereka), dan (bahwa) tidak membunuh(oleh mereka) akan anak anak mereka, dan (bahwa) tidak datang(oleh mereka) dengan kedustaan yang menyertai(oleh mereka) akannya(kedustaan) diantara tangan tangan mereka dan (diantara) kaki kaki mereka, dan (bahwa) tidak bermaksiat(oleh mereka) pada yang ma'ruf, maka jika melakukan oleh mereka niscaya maka sabit bagi mereka itu surga, dan jika membinasakan(oleh mereka) dari demikian akan sesuatu, niscaya maka bermula urusan mereka itu sabit kepada Allah: jika berkehendak ianya(Allah) niscaya mengampuni ianya(Allah), dan jika berkehendak ianya(Allah) niscaya mengazab ianya(Allah).

4. Dan manakala kembali(oleh mereka) kepada negeri(mereka) niscaya mengurus beserta mereka oleh nabi akan si Man yang mengajari ianya(man) akan mereka akan Islam, dan memberi pemahaman ianya(man) akan mereka pada agama, maka tersiarlah Islam dengan sebab mereka, sehingga tidak kekal lah rumah dari rumah rumah di Madinah kecuali padahal sabit dalamnya(rumah) itu tersiar Islam.

Bermula pelajaran yang ke-39 itu Aqabah yang kedua

1. Pada tahun yang ke 13 dari kenabian, datanglah kepada Rasul oleh 73 (siapa itu?) Yaitu laki laki, dan 2 perempuan dari Madinah.

2. Maka bermubaya'ah/sumpah setia(oleh mereka itu tiap tiap) akan Rasul disisi Aqabah yang kedua diatas bahwa menyembah(oleh mereka) akan Allah dan tidak menyekutu (oleh mereka) dengannya(Allah) akan sesuatu dan (diatas) bahwa menghalangi(oleh mereka) akan Rasul jika berhijrah(ianya Rasul) kepada mereka itu.

3. Kemudian membagi(oleh mereka) akan 12 (siapa itu?) Yaitu kelompok daripada mereka, maka berkata bagi mereka oleh Rasul: "bermula kalian itu menjadi wakil di atas kaum kalian dengan barang (yang ada ianya barang itu sabit) pada mereka, (akan sebagai) penjamin seperti penjamin Hawariyyin kepada Musa(yaitu) putra Maryam, dan bermula aku itu pemimpin diatas kaumku".

4. Maka kembali(oleh mereka) ke Madinah, maka menyiarkan(oleh mereka) akan Islam di Madinah akan terlebih banyak dari kali yang satu.

Bermula pelajaran yang ke-40 itu hijrah kaum Muslimin ke Madinah

1. Manakala mengetahui oleh Quraisy akan tersiar Islam di Madinah, niscaya semakin keras(ianya Quraisy) akan penyiksaan diatas sahabat sahabat Rasulullah SAW.

2. Maka memerintah(ianya Nabi) akan mereka itu(sahabat) dengan hijrah ke Madinah, dan bertemu dengan saudara mereka(yaitu) kaum Anshar.

3. Maka keluar(oleh mereka) dari Mekkah (hal keadaan) bersembunyi karna takut daripada bahwa menghalangi akan mereka oleh Quraisy daripada hijrah.

4. Dan berencana oleh Abu Bakar akan bahwa berhijrah(ianya Abu bakar), maka mencegah akannya(Abu Bakar) oleh Rasul, maka kekal(ianya Abu Bakar) besertanya(Rasul) di Mekkah.
Selanjutnya>>>


Kritik dan saran selalu kami tunggu bila ada kekeliruan..
Semoga berkah dunia dan akhirat.. Salam santri kaum sarungan..😆

Sabtu, 25 April 2020

Terjemahan Kitab Khulashoh Nurul Yaqin Jilid 1 - Makna Dayah Lengkap | Pelajaran ke 22 - 31 [Kangsantri27]

Terjemahan Kitab | Khulashoh Nurul Yaqin Jilid 1 | Makna Dayah Lengkap
Terjemahan Khulasah Nurul Yaqin
Terjemahan Kitab Khulashoh Nurul Yaqin Jilid 1 - Makna Dayah Lengkap | Pelajaran ke 22 - 31 [Kangsantri27]

Bermula pelajaran yang ke 22 itu gangguan kaum quraisy bagi sahabat

1. Manakala melihat oleh Quraisy akan bahwa sungguh Rasul SAW itu jadi (ianya Rasul) itu yang mulia (ianya Rasul) lagi yang di hormatkan (akannya Rasul), niscaya berhenti (oleh mereka itu Quraisy) dari menggangunya (Rasulullah).

2. Dan berpindah (oleh mereka itu Quraisy) diatas sahabat-sahabat nya (Nabi) dengan menggangu, dan lebih lebih lagi orang orang yang di tuntut lemahkan allazina yang tiada penolong bagi mereka itu (orang yang lemah).

3. Maka jadilah tiap-tiap kabilah itu mengganggu (ianya kafilah) akan si Man yang masuk islam (ianya man) daripadanya sahabat (mengganggu) dengan memenjarakan dan memukul dan memboikot makanan dan minuman sehingga Jadilah yang satu daripada mereka itu (sahabat) itu tidak sanggup (ianya yang satu) akan lapar dan tidak mengetahui (ianya yang satu) akan barang yang berkata (ianya yang satu) karna bersangatan siksaan.

4. Dan sabit sebahagian daripada si Man yang di siksakan (akan mereka itu man) itu Bilal, dan itu Ammar (yaitu) putra Yasir dan itu saudaranya Ammar dan itu ayahnya Ammar dan itu ibunya Ammar dan itu Khabbab (yaitu) putra Arat.

Bermula pelajaran yang ke 23 itu tuntutan tuntutan kaum quraisy dari pada Nabi SAW

1. Manakala melihat oleh Quraisy akan bahwa sungguh mengganggu itu tidak mendapati (ianya mengganggu) akan manfaat bahkan menambah (ianya mengganggu) akan orang-orang Islam akan iman dan akan keyakinan niscaya pergi (oleh mereka itu Quraisy) kepada Rasulullah SAW.

2. Dan meminta (oleh mereka itu Quraisy) daripadanya Nabi akan bahwa menyembah (iyanya Nabi) akan berhala-berhala mereka itu (Quraisy) dan menyembah (oleh mereka itu Quraisy) akan Tuhannya Nabi maka menurunkan oleh Allah di atasnya Nabi akan surat Al Kafirun.

3. Maka manakala putus asa (oleh mereka itu Quraisy) niscaya meminta (oleh mereka itu Quraisy) daripadanya (nabi) akan bahwa menghapus (ianya nabi) daripada Alquran akan barang yang membuat marah (iyanya barang) akan mereka itu (Quraisy) yaitu daripada mencela berhala-berhala mereka itu (Quraisy) dan ibadah mereka itu (Quraisy) atau mengganti (iaya Nabi) akannya (barang) dengan quran yang lain.

4. Maka menurunkan oleh Allah akan sebagai jawaban bagi mereka itu (Quraisy): (katakan oleh mu (Muhammad) tidak ada bagiku itu bahwa aku ganti akannya Quran daripada menjumpai diriku jika aku ikuti kecuali akan barang yang diwahyukan (akannya barang) kepadaku).

Bermula pelajaran yang ke 24 itu hijrah Habsyah yang pertama

1. Manakala melihat oleh nabi akan barang yang menghubung (ianya barang) dengan sahabat sahabatnya (nabi) akan gangguan dan akan bermacam macam siksaan niscaya memerintah (ianya nabi) akan mereka itu (sahabat) dengan hijrah ke Habasyah.

2. Maka berhijrahlah 10 orang dari sahabat sahabatnya (nabi) dan 5 orang segala perempuan. Sabit sebahagian daripada mereka itu (tiap tiap) itu Utsman (yaitu) putra Affan dan istrinya Utsman (siapa dia?) Ruqayyah (yaitu) putri Rasulullah SAW.

3. Dan sungguh kembali (oleh mereka itu tiap tiap) sesudah 3 segala bulan dengan sebab penderitaan pengasihan dan sedikit bilangan mereka itu (tiap tiap).

4. Dan adalah demikian kejadian itu sabit pada tahun yang ke 5 daripada hijrah, dan bermula dianya (tahun ke 5 hijrah) itu seawal awal hijrah pada islam.

Bermula pelajaran yang ke 25 itu islam Hamzah dan Umar

1. pada tahun yang ke 5 islamlah 2 orang laki laki dari pemuka Quraisy yang masyhur keduanya (dua orang laki laki) dengan kekuatan dan keberanian.

2. Dan bermula keduanya (dua orang laki laki) itu Hamzah (siapa dia?) yaitu paman nabi SAW dan Umar (yaitu) putra Khattab (siapa dia?) yaitu yang kedua dari Khulafaurrasyidin.

3. Dan adalah Umar sebelum islamnya Umar itu sabit daripada pembesar orang orang yang memusuhi bagi islam dan pembesar orang orang yang mencegah daripada si-man yang masuk islam (ianya man), maka memuliakan oleh Allah akan islam dengan sebab islam keduanya (Hamzah dan Umar).

4. Dan adalah orang orang muslim pada demikian waktu itu 40 (siapa itu?) Yaitu laki laki dan itu 11 (siapa itu?) Yaitu perempuan.

Bermula pelajaran yang ke 26 itu pengepungan nabi SAW dan ahli rumahnya nabi

1. Manakala melihat oleh Quraisy akan tersiar islam pada kabilah kabilah, niscaya bersepakat (oleh mereka Quraisy) diatas membunuh nabi SAW.

2.  Maka mengepung (ianya Quraisy) akannya (nabi) dan akan ahli rumahnya (nabi) di Syi'ib, dan menahan (oleh mereka itu Quraisy) daripada mereka itu (tiap tiap nabi dan ahli rumahnya nabi) akan rezeki/makanan makanan, dan sepakat (oleh mereka itu Quraisy) diatas bahwa tidak menerima (oleh mereka itu Quraisy) bagi mereka itu (tiap tiap) akan perdamaian (hal keadaan) selama lama, kecuali apabila menyerahkan oleh mereka itu (tiap tiap) akan nabi untuk dibunuh.

3. Dan menulis (oleh mereka itu Quraisy) akan barang yang sepakat (oleh mereka itu Quraisy) diatasnya barang (menulis) dalam lembaran, yang disangkut (oleh mereka itu Quraisy) akannya (lembaran) di Ka'bah.

4. Dan adalah demikian kejadian itu tahun yang ke 7 daripada kenabian.

Bermula pelajaran yang ke 27 itu hijrah Habsyah yang kedua

1. Sesudah masuk nabi SAW dan kaumnya (nabi) akan negeri Syi'ib, memerintah (ianya nabi) akan sekalian orang orang muslim dengan hijrah ke Habasyah.

2. Maka berhijrahlah 73 (siapa itu?) Yaitu laki laki dan berhijrahlah 11 (siapa itu?) Yaitu perempuan. Sabit sebahagian daripada mereka itu (tiap tiap) itu Ja'far (yaitu) putra Abi Thalib.

3. Dan menyusul dengan mereka itu (tiap tiap) oleh orang orang muslim negeri Yaman, dan bermula mereka itu (orang orang muslim Yaman) itu Abu Musa Al Asy'ari dan itu anak anak pamannya Abu Musa Al Asy'ari.

4. Dan adalah ini hijrah itu sabit pada tahun yang ke 7 daripada kenabian.

Bermula pelajaran yang ke 28 itu Islam raja habsyah

1. Manakala mengetahui oleh Quraisy dengan hijrah orang-orang muslim ke habasyah niscaya mengutus (oleh mereka itu Quraisy) akan dua orang laki laki dengan hadiah hadiah karna menuntut daripadanya (raja habsyah) akan bahwa mengembalikan (ianya raja habsyah) akan si-man yang hijrah (ianya man) yaitu daripada orang orang islam.

2.  Maka enggan oleh raja najasyi akan menyerahkan mereka itu (orang-orang Islam yang hijrah) sesudah bahwa memberi khabar akan nya (Raja najasyi) oleh Ja'far (yaitu) Putra Abi Thalib dengan kebenaran agama Islam dan membaca (ianya Ja'far) di atasnya (Raja najasyi) akan permulaan Surat Maryam.

3. Maka kembali keduanya (2 orang laki-laki) dan masuk Islam lah raja najasyi dan masuk Islam lah si Man yang ada (ianya man) itu Sabit besertanya (raja najasyi) yaitu daripada para pendeta-pendeta rahib pada demikian waktu (yaitu) tahun yang ke-7 dari pada kenabian.

4. Maka menurunkan oleh Allah pada hak mereka itu (tiap tiap): (dan sungguh kamu dapati akan orang yang paling dekat dengan mereka itu (nisbah) persahabatan bagi allazina yang beriman (oleh mereka itu allazina) yaitu allazina yang berkata (oleh mereka itu allazina) bahwa sungguh kami itu kaum Nasrani, bermula demikian itu karna bahwa sungguh sebahagian daripada mereka itu (itu) para pendeta dan para rahib, dan bahwa sungguh mereka itu (itu) tidak menyombongkan diri (oleh mereka itu).

5. Kemudian meninggal dunialah raja Najasyi maka menyolati diatasnya (raja Najasyi) oleh Rasul, manakala memberitahu akannya (Rasul) oleh Jibril dengan wafatnya (raja Najasyi), dan bermula ini (kejadian) itu awal mula shalat jenazah diatas yang ghaib.

Bermula pelajaran yang ke 29 itu keluar nabi SAW dari kepungan

1. Pada tahun kesepuluh dari pada kenabian bersepakat lah 5 orang daripada Pemimpin Quraisy maka membuat perjanjian (oleh mereka itu 5 orang pembesar Quraisy) akan lembaran surat.

2. Maka keluarlah nabi SAW dan keluarlah si Man yang ada (ianya man) itu sabit besertanya nabi (keluar) dari kepungan sesudah bahwa menetap (oleh mereka itu tiap tiap) di Syi'ib (hal keadaan) hampir dari 3 segala tahun.

3. Tidak sampai kepada mereka itu(tiap tiap) oleh sesuatu daripada makanan kecuali akan sedikit, sehingga memakan (oleh mereka itu tiap tiap) akan dedaunan dari pohon.

4. Dan adalah Rasul itu sungguh memberi khabar (ianya Rasul) akan bahwa sungguh anai anai itu sungguh telah memakan (ianya anai anai) akan surat perjanjian, maka manakala menurunkan (akan nya surat perjanjian) oleh Quraisy supaya menyobek (ianya Quraisy) akannya (surat perjanjian) niscaya mendapati (oleh mereka itu Quraisny) akannya (surat perjanjian) sebagaimana barang yang memberi khabar(ianya nabi).

Bermula pelajaran yang ke 30 itu utusan Najran

1. Pada tahun yang ke 10 telah datang diatasnya(nabi) oleh utusan dari kaum Nasrani dari Najran.

2. Telah sampai akan mereka itu(utusan Nasrani Najran) oleh beritanya(nabi) dari orang orang yang berhijrah ke habasyah, dan adalah mereka itu(utusan Nasrani Najran) itu 20 (siapa itu?) Yaitu laki laki.

3. Maka membaca diatas mereka itu(utusan Nasrani Najran) oleh Rasul SAW akan Al Quran, maka beriman(oleh mereka itu utusan Nasrani Najran) tiap tiap (mereka itu utusan Nasrani Najran).

4. Maka mengancam akan mereka itu(utusan Nasrani Najran) oleh Abu Jahal diatas islam mereka itu(utusan Nasrani Najran), maka berkata oleh mereka itu(utusan Nasrani Najran) baginya(Abu Jahal): (sabit bagi kalian itu barang yang bermula kalian itu sabit diatas nya(barang), sabit bagi kami itu barang yang kami pilih akannya(barang)).

Bermula pelajaran yang ke 31 itu wafat Khadijah (dan itu)pernikahan dengan Saudah, dan (itu pernikahan dengan) Aisyah Semoga meridhai oleh Allah daripada sekalian mereka itu(tiap tiap)

1. Pada tahun yang ke 10 daripada kenabian diwafatkan akan sayyidah (siapa itu?) Khadijah, maka berduka diatasnya Khadijah oleh Rasul SAW (akan sebagai) duka yang bersangatan, karna bahwa sungguhnya(Khadijah) itu ada ianya(Khadijah) itu yang mencintai ianya(Khadijah) akannya(Nabi), dan menegah ianya(Khadijah) daripadanya(nabi) akan gangguan Quraisy.

2. Maka menikah ianya(Nabi) sesudah wafatnya(Khadijah) dengan Saudah setelah bahwa diwafatkan daripadanya(Saudah) akan suaminya(Saudah), dan ada ianya(Saudah) itu sungguh beriman ianya(Saudah) dengan Allah dan Rasulnya(Allah), dan menyalahi ianya(Saudah) akan kerabat kerabatnya(Saudah).

3. Dan sesudah satu bulan melakukan akad ianya(Nabi) diatas Aisyah (yaitu) putri Abu Bakar Asshiddiq, dan bermula dianya(Aisyah) itu sabit pada yang ke 7 daripada umurnya(Aisyah).

4. Dan tidak menikah ianya(nabi) akan yang bikir selainnya(Aisyah), dan bercampur ianya(nabi) dengannya(Aisyah) di Madinah.
Selanjutnya>>>

Kritik dan sarannya kami tunggu... Salam santri...😆